Malam Penuh Gangguan Gaib
oleh
Teguh Santoso
Pada akhir Desember 2011, pada suatu malam, seorang teman saya yang merupakan alumni SMA, sebut saja namanya Kurniawan (nama samaran), datang menginap di rumah kontrakan saya selama tiga hari karena ingin mencari informasi lowongan pekerjaan. Saat itu, sedang tayang sebuah acara televisi baru berjudul Uji Nyali di stasiun TRANSTV.
Suatu malam, ketika teman saya hendak masuk ke rumah, ia tiba-tiba dikejutkan oleh beberapa penampakan. Ia mengaku melihat sosok pocong dan kuntilanak. Karena ketakutan, ia langsung berlari masuk ke kamar saya.
Dengan panik, ia menghubungi seorang temannya yang memiliki kemampuan untuk mengusir makhluk halus. Sekitar 30 menit kemudian, temannya datang bersama seorang rekannya. Namun, saat mereka hendak pulang, keduanya mengaku dicegat oleh sosok misterius yang diyakini sebagai penghuni gaib dari motor Honda Supra X 125 R milik teman saya yang sedang menginap di rumah kontrakan. Seolah-olah, sosok gaib tersebut tidak mengizinkan mereka pulang. Untungnya, berkat ilmu yang dimiliki, temannya berhasil mengatasi gangguan tersebut.
Setelah kejadian itu, kami berkumpul dan berdiskusi. Salah satu teman menyarankan agar rumah kontrakan saya dibersihkan dari gangguan makhluk halus. Teman saya yang memiliki kemampuan spiritual kemudian bercerita bahwa rumah yang saya tempati ternyata dibangun di atas bekas kuburan massal—tempat di mana para penjahat dahulu dibantai dan dikuburkan. Sisa-sisa jasad mereka hanya dikubur begitu saja di sekitar tanah rumah. Diskusi kami selesai sekitar pukul 22.00 WIB.
Kami semua sepakat untuk melakukan ritual pembersihan rumah dari makhluk jahat yang masih menghuni tempat tersebut. Teman saya meminta media berupa garam dan minyak goreng yang diletakkan di atas piring makan. Ia lalu mencari tempat yang tenang di teras belakang rumah untuk bermeditasi. Ia mulai bermeditasi sambil melafalkan doa-doa tertentu. Kami menunggunya hingga waktu menunjukkan pukul 02.00 dini hari.
Sesekali, saya melihatnya membakar kertas yang bertuliskan huruf Arab atau rajah berisi doa-doa yang telah dipanjatkan sebelumnya. Kertas tersebut dibakar, lalu abunya dicampur dengan garam dan minyak goreng yang telah disiapkan. Setelah selesai bermeditasi dan berdoa, seluruh media tersebut berubah menjadi abu hitam. Teman saya lalu meminta agar abu itu ditaburkan ke seluruh penjuru rumah.
Setelah ritual selesai, suasana rumah terasa berbeda. Udara yang sebelumnya terasa panas berubah menjadi sejuk dan tenang. Teman saya menjelaskan bahwa rumah kini telah dipagari oleh energi gaib. Hanya orang-orang tertentu yang bisa melihatnya. Ia mengatakan bahwa pagar tersebut berbentuk cahaya supranatural menyerupai sinar-X. Jika ada makhluk gaib jahat yang mencoba mendekati rumah, mereka akan lari ketakutan atau hancur oleh kekuatan pagar tersebut.
Sejak saat itu, teman-teman saya yang ingin berkunjung atau menginap di rumah kontrakan saya tidak lagi mengalami gangguan dari makhluk gaib.
Versi Bahasa Jepang
霊的な障害に満ちた夜
2011年12月の終わり頃、ある晩のことでした。高校の同級生だった友人(仮にクルニアワンと呼びます)が、就職情報を探すために、私の借家に3日間泊まりに来ました。その頃、TRANSTVというチャンネルで『ウジ・ニャリ(Uji Nyali)』という新しいホラー番組が放送されていました。
ある夜、友人が家に入ろうとしたとき、突然いくつかの幽霊の姿に驚かされました。彼は「ポチョン」と「クンティラナック」を見たと語りました。恐怖に駆られた彼はすぐに私の部屋に駆け込んできました。
彼は慌てて、霊を払う能力を持つ友人に連絡しました。約30分後、その友人はもう一人の仲間と一緒にやって来ました。しかし、帰ろうとした時、2人は何かに行く手を阻まれたと話しました。それは、私の友人のホンダ・スプラX 125 Rのバイクに憑いている霊的な存在であると信じられました。まるで、その存在が彼らの帰宅を許さなかったかのようでした。幸い、その友人の霊的な力によって、その場の障害は克服されました。
その後、私たちは集まって状況について話し合いました。ある友人が、私の借家を悪霊から浄化すべきだと提案しました。霊的な力を持つ友人は、この家がかつて大量虐殺された罪人たちの墓地の跡地に建てられていることを語りました。彼らの遺体は家の土地周辺にそのまま埋められていたそうです。
話し合いは夜10時ごろに終わりました。私たちは皆、その家を浄化する儀式を行うことに同意しました。友人は、塩と食用油をお皿に用意するように頼みました。彼は家の裏の静かな場所を見つけて、そこで瞑想を始めました。彼は特定の祈りを唱えながら瞑想を続けました。
私たちは午前2時ごろまで彼を待ちました。時々、彼はアラビア文字やおまじないのようなものが書かれた紙を燃やしていました。その灰を塩と油に混ぜました。瞑想と祈りが終わると、すべての材料が黒い灰に変わりました。彼はその灰を家の隅々に撒くように言いました。
儀式が終わると、家の空気が変わったのを感じました。以前は暑く感じていたのが、涼しく穏やかな空気に包まれていました。友人は、家が今「霊的な結界」で守られていると説明しました。その結界は特定の人にしか見えず、X線のような超自然的な光の形をしているとのことでした。悪霊が近づこうとすれば、恐れて逃げ出すか、その力で消滅すると言われました。
それ以来、私の借家に泊まりに来る友人たちは、霊的な障害に悩まされることはありませんでした。
Reiteki na Shōgai ni Michita Yoru
2011-nen 12-gatsu no owari goro, aru ban no koto deshita. Kōkō no dōkyūsei datta yūjin (kari ni "Kurniawan" to yobimasu) ga, shūshoku jōhō o sagasu tame ni, watashi no shakuyaku ni 3-nichikan tomari ni kimashita. Sono koro, TRANSTV to iu channeru de "Uji Nyali" to iu atarashii horā bangumi ga hōsō sarete imashita.
Aru yoru, yūjin ga ie ni hairou to shita toki, totsuzen ikutsu ka no yūrei no sugata ni odorokasaremashita. Kare wa “pochon” to “kuntilanakku” o mita to katatte imashita. Kyōfu ni karareta kare wa, sugu ni watashi no heya ni kakekomimashita.
Kare wa awatete, rei o harau nōryoku o motsu yūjin ni renraku o shimashita. Yaku 30-pun-go, sono yūjin wa mō hitori no nakama to issho ni yattekimashita. Shikashi, kaerou to shita toki, futari wa nanika ni ikute o habamareta to hanashimashita. Sore wa, tomatte ita yūjin no Honda Supra X 125 R no baiku ni tsuite iru reiteki na sonzai de aru to shinji raremashita. Marude, sono sonzai ga karera no kitaku o yurusanai ka no yō deshita. Saiwai, sono yūjin no reiteki na chikara ni yotte, sono ba no shōgai wa kokufuku saremashita.
Sono nochi, watashitachi wa atsumatte jōkyō ni tsuite hanashiaimashita. Aru yūjin ga, watashi no shakuyaku o akuryō kara jōka subeki da to teian shimashita. Reiteki na chikara o motsu yūjin wa, kono ie ga katsute zainin-tachi ga massatsu sareta daikibo no bochi no ato ni taterareta mono da to katatte kuremashita. Karera no itai wa, ie no tochi shūhen ni sono mama umerarete ita sō desu.
Hanashiai wa yoru 10-ji goro ni owarimashita. Watashitachi wa mina, sono ie o jōka suru gishiki o okonau koto ni dōi shimashita. Yūjin wa, shio to shokuyō abura o osara ni yōi suru yō ni tanomimashita. Kare wa ie no ura no shizuka na basho o mitsukete, soko de meisō o hajimemashita. Kare wa tokutei no inori o tonae nagara meisō o tsudzukemashita.
Watashitachi wa gozen 2-ji goro made kare o machimashita. Tokidoki, kare wa Arabia moji ya majinai no yō na mono ga kakareta kami o moyashite imashita. Sono hai wa shio to abura ni mazemaremashita. Meisō to inori ga owaru to, subete no zairyō ga kuro-i hai ni kawarimashita. Kare wa sono hai o ie no sumi-zumi ni maku yō ni iimashita.
Gishiki ga owaru to, ie no kūki ga kawatta koto o kanjimashita. Izensho wa atsuku kanjite ita no ga, suzushiku odayaka na kūki ni tsutsumarete imashita. Yūjin wa, ie ga ima "reiteki na kekkai" de mamorarete iru to setsumei shimashita. Sono kekkai wa tokutei no hito ni shika miezu, X-sen no yōna chōshizen-teki na hikari no katachi o shite iru to no koto deshita. Akuryō ga chikadzukou to sureba, osorete nigedasu ka, sono chikara de shōmetsu suru to iwaremashita.
Sore irai, watashi no shakuyaku ni tomari ni kuru yūjin-tachi wa, reiteki na shōgai ni nayamasareru koto wa arimasen deshita.
Versi Bahasa Inggris
A Night Full of Supernatural Disturbances
At the end of December 2011, one night, a friend of mine from high school—let's call him Kurniawan (a pseudonym)—came to stay at my rented house for three days as he was looking for job vacancies. At that time, a new TV show called Uji Nyali (Test of Courage) was airing on TRANSTV.
One night, as my friend was about to enter the house, he was suddenly startled by several apparitions. He claimed to have seen a pocong and a kuntilanak. Terrified, he immediately ran into my room.
In a panic, he contacted a friend of his who had the ability to expel spirits. About 30 minutes later, his friend arrived along with another companion. However, as they were about to leave, both of them claimed they were blocked by a mysterious figure believed to be a supernatural entity inhabiting my friend's Honda Supra X 125 R motorcycle parked in front of the house. It was as if the spirit wouldn’t let them leave. Fortunately, thanks to his spiritual knowledge, his friend was able to overcome the disturbance.
After the incident, we gathered and discussed what had happened. One of the friends suggested that my rented house should be cleansed of malevolent spirits. The spiritually-gifted friend then revealed that the house I lived in was built on an old mass grave—where criminals were once executed and buried. The remains of their bodies were simply dumped into the surrounding soil.
Our discussion ended around 10:00 PM. We all agreed to conduct a ritual to cleanse the house of lingering evil spirits. My friend requested salt and cooking oil to be placed on a dinner plate. He then found a quiet spot at the back porch to meditate. He began meditating while chanting specific prayers.
We waited until around 2:00 AM. Occasionally, I saw him burn pieces of paper with Arabic letters or mystical prayers written on them. The ashes were then mixed with the prepared salt and oil. Once the meditation and prayers were completed, the entire mixture turned into black ash. He instructed us to sprinkle the ash throughout every corner of the house.
After the ritual, the atmosphere of the house changed. The previously hot air became cool and calm. My friend explained that the house was now spiritually protected. Only certain people could see the protective barrier, which appeared as a supernatural light resembling X-rays. If an evil spirit attempted to approach the house, it would either flee in fear or be destroyed by the barrier’s power.
Since then, friends who came to visit or stay at my rented house no longer experienced any supernatural disturbances.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar