Rumah Hantu Nenek
Ketika saya masih kecil, saya pergi ke rumah yang dibeli oleh nenek saya. Rumah itu terletak di desa Jambu, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Rumah tersebut sangat tua dan sudah lama tidak ada yang tinggal di sana. Nenek saya membeli rumah itu dengan harga murah, tetapi saya rasa itu adalah keputusan yang salah.
Setelah kami pindah ke rumah tersebut, kondisi kesehatan nenek saya tiba-tiba memburuk. Meskipun pergi ke rumah sakit, penyebabnya tidak ditemukan, dan meskipun kadang-kadang sedikit membaik, segera setelah itu kondisi kesehatan nenek saya kembali memburuk. Selain itu, sering terjadi pertengkaran dalam keluarga kami. Dulu, kami adalah keluarga yang sangat akrab, tetapi setelah pindah ke rumah itu, suasana menjadi sangat buruk.
Pada suatu malam Jumat (terutama malam Jumat dan Selasa), saya mendengar suara-suara aneh. Dari dalam ruangan kosong, terdengar suara langkah kaki dan suara orang berbicara. Lebih mengejutkan lagi, cairan merah seperti darah tiba-tiba mengalir dari tengah tiang rumah. Awalnya saya kira itu hanya guyonan, tetapi kejadian itu berulang kali terjadi, dan saya mulai merasa sangat takut.
Jika dilihat dari luar, rumah itu besar dan memiliki halaman yang luas, dan tidak tampak menakutkan sama sekali. Hanya dengan melihatnya, saya tidak bisa membayangkan apa yang sebenarnya terjadi di dalam rumah itu.
Namun, setelah kami mulai tinggal di sana, setiap malam, darah dalam jumlah banyak mengalir dari celah tiang rumah. Rasanya seperti ada yang terluka, dan kejadian yang sama berulang kali terjadi.
Suatu hari, tetangga kami menceritakan bahwa dulunya ada sebuah keluarga yang tinggal di rumah itu. Namun, setiap hari mereka selalu bertengkar, dan akhirnya suami menjadi marah besar, membunuh istrinya dan dua anak mereka di kamar kedua, kemudian ia juga bunuh diri.
Mendengar cerita itu, kami merasa sangat ngeri. Terutama kamar kedua, yang selalu terasa berat dan tidak ada seorang pun yang ingin mendekatinya. Kini saya berpikir bahwa mungkin roh keluarga itu masih tinggal di sana.
Setiap malam, udara di dalam rumah terasa semakin berat, dan saya merasa seperti ada yang mengawasi kami. Kami merasa sangat takut dan memutuskan untuk pindah dari rumah tersebut. Sejak saat itu, kondisi kesehatan nenek saya membaik, dan hubungan keluarga kami mulai kembali seperti semula.
Kami pindah ke rumah baru dan memulai kehidupan yang damai di sana. Kami tidak ingin kembali lagi ke rumah yang menakutkan itu. Hingga sekarang, rumah tersebut masih kosong, dan penduduk desa tidak ada yang berani mendekatinya. Semua orang mengatakan bahwa "rumah itu dihuni oleh hantu." Bagi saya, itu adalah pengalaman menakutkan yang tidak akan pernah saya lupakan.
Tentang Penulis
Arfit Anduama Prakasa, lahir pada 10 Januari 1998 di Karawang, Jawa Barat, saat ini sedang menjalani studi di program Bahasa Jepang di Universitas Ngudi Waluyo. Setelah menyelesaikan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas, ia bekerja sebagai resepsionis di sebuah hotel kecil milik pamannya, "Griya Regatto," yang terletak di kawasan Ragunan, Jakarta. Namun, pada tahun 2020, pandemi COVID-19 dan pembatasan sosial (PPKM) menyebabkan penurunan signifikan dalam jumlah tamu, sehingga memaksa hotel tersebut untuk tutup. Sejak itu, ia beralih ke usaha bisnis camilan, khususnya menjual keripik.
Versi Bahasa Jepangnya:
おばあちゃんの幽霊屋敷
私がまだ子供だった頃、祖母が購入した家に行きました。その家はインドネシアの中部ジャワ州、アンバラワのジャンブ村にありました。とても古くて、長い間誰も住んでいませんでした。祖母はその家を安く買いましたが、私はそれが間違いだったと思います。
私たちがその家に引っ越してから、祖母の健康状態が突然悪化しました。病院に行っても原因は見つからず、たとえ一時的に良くなっても、すぐにまた具合が悪くなりました。それに、家族の間で喧嘩が頻繁に起こるようになりました。以前は仲の良い家族だったのに、その家に引っ越してから突然雰囲気が悪くなったのです。
ある金曜日の夜(特に金曜日の夜や火曜日の夜)、奇妙な音を聞きました。空っぽの部屋から足音や声が聞こえてきました。さらに驚いたことに、柱の中央から血のような赤い液体が突然流れ出しました。最初は冗談かと思いましたが、その現象は何度も繰り返され、本当に怖くなりました。
外から見ると、その家は大きくて広い庭もあり、全く怖そうには見えません。ただ見ただけでは、その家で何が起こるか想像もできませんでした。
しかし、私たちがそこに住み始めてから、夜になると大量の血が柱の隙間から流れ出しました。まるで誰かが傷ついたかのようにリアルで、同じ現象が何度も起きました。
ある日、近所の人がこう話してくれました。「昔、この家に家族が住んでいました。でも毎日喧嘩ばかりしていて、ついには夫が激怒し、妻と2人の子供を2番目の部屋で殺して、自分も自殺しました。」
その話を聞いて私たちはぞっとしました。特に「二番目の部屋」は、私たちが住んでいた間、いつも重い雰囲気で、誰も近づきたがりませんでした。今思えば、あの家族の霊がまだその部屋に残っていたのかもしれません。
夜になると家の中の空気が重くなり、誰かに見られているような気配がしました。私たちは恐怖を感じ、その家を出る決断をしました。それ以来、祖母の病気は良くなり、家族の関係も元通りに近づきました。
私たちは新しい家に引っ越し、そこで平和な生活を始めました。もうあの恐ろしい家には戻りたくありません。そして今でもその家は空き家のままで、村の人々は近づこうとしません。みんな「その家には幽霊が住んでいる」と言っています。私にとって、あれは一生忘れられない恐ろしい体験でした。
作者について
アルフィト・アンダウマ・プラカサは1998年1月10日にジャワ島カラワンで生まれ、現在はングディワルヨ大学で日本文学を学んでいます。高校卒業後、アルフィトはジャカルタのラグナン地区にある叔父の小さなホテル「グリヤ・レガット」のフロントデスクで働いていました。しかし、2020年にCOVID-19パンデミックと社会的制限(PPKM)が影響し、宿泊客が大幅に減少し、その結果ホテルは閉鎖されました。それ以来、アルフィトはスナックビジネスに転身し、特にポテトチップスを販売しています。Romaji
Obaachan no Yuurei Yashiki
Watashi ga mada kodomo datta koro, sobo ga kounyuu shita ie ni ikimashita. Sono ie wa Indoneshia no chubu Jawa-shu, Ambarawa no Jambu-mura ni arimashita. Totemo furukute, nagai aida dare mo sundeimasen deshita. Sobo wa sono ie o yasuku kaimashita ga, watashi wa sore ga machigatta to omoimasu.
Watashitachi ga sono ie ni hikkoshite kara, sobo no kenkou joutai ga totsuzen akkasemashita. Byouin ni ittemo gen'in wa mitsukarazu, tatoe ichijiteki ni yoku nattemo, sugu ni mata guai ga warukunatte shimashita. Sore ni, kazoku no aida de kenka ga hinpan ni okoru you ni narimashita. Izen wa naka no ii kazoku datta noni, sono ie ni hikkoshite kara totsuzen funiki ga warukunatta no desu.
Aru kin'yobi no yoru (toku ni kin'yobi no yoru ya kayoubi no yoru), kimyou na oto o kikimashita. Karappo no heya kara ashioto ya koe ga kikoete kimashita. Sara ni odoroita koto ni, hashira no chuu kara chi no you na akai ekitai ga totsuzen nagare dashimashita. Saisho wa joudan ka to omoimashita ga, sono genshou wa nando mo kurikaesare, hontou ni kowakunatte kimashita.
Soto kara miru to, sono ie wa ookikute, hiroi niwa mo ari, mattaku kowasou ni wa miemasen. Tada mita dake dewa, sono ie de nani ga okoru ka souzou mo dekimasen deshita.
Shikashi, watashitachi ga soko ni subeginagara, yoru ni naruto tairyoku no chi ga hashira no sukima kara nagaredashimashita. Marude dareka ga kizu tsuita ka no you ni riaru de, onaji genshou ga nando mo okimashita.
Aru hi, kinjo no hito ga kou hanashite kuremashita. "Mukashi, kono ie ni kazoku ga sunde imashita. Demo mainichi kenka bakari shite ite, tsui ni wa otto ga gekido shi, tsuma to futari no kodomo o dainakan no heya de koroshite, jibun mo jisatsu shimashita."
Sono hanashi o kiite watashitachi wa zotto shimashita. Toku ni "nibanme no heya" wa, watashitachi ga sunde ita aida, itsumo omoi funiki de, dare mo chikadukitagarimasen deshita. Ima omoeba, ano kazoku no rei ga mada sono heya ni nokotte ita no kamo shiremasen.
Yoru ni naruto ie no naka no kuuki ga omoku nari, dareka ni mirareru you na kippai ga shimashita. Watashitachi wa kyofu o kanji, sono ie o deru kettei o shimashita. Sore irai, sobo no byouki wa yokunari, kazoku no kankei mo moto toori ni chikadzu kimashita.
Watashitachi wa atarashii ie ni hikkoshimashita, soko de heiwa na seikatsu o hajimemashita. Mou ano osoroshii ie ni wa modoritakunai desu. Soshite ima demo sono ie wa akiya no mama de, mura no hitobito wa chikadukou to shimasen. Minna "sono ie ni wa yuurei ga sunde iru" to itteimasu. Watashi ni totte, are wa isshou wasurerarenai osoroshii taiken deshita.
Sakusha ni tsuite
Arufito Andawuma Purakasa wa 1998-nen 1-gatsu 10-nichi ni Jawa-shima Karawan de umare, genzai wa Ngudiwaryo Daigaku de Nihon Bungaku o manandeimasu. Kōkō sotsugyō go, Arufito wa Jakurata no Ragunan-chiku ni aru oji no chiisana hoteru "Guriya Regatto" no furonto desuku de hataraiteimashita. Shikashi, 2020-nen ni COVID-19 pandēmikku to shakai-teki seigen (PPKM) ga eikyō shi, shukuhakukyaku ga ōbaku genshō shi, sono kekka hoteru wa heisa saremashita. Sorekara, Arufito wa sunakku bijinesu ni tenshin shi, toku ni poteto chippusu o hanbai shiteimasu.
Versi Bahasa Inggrisnya:
Grandmother's Haunted House
When I was a child, I went to a house that my grandmother had purchased. The house was located in the village of Jambu, Ambarawa District, Semarang Regency, Central Java, Indonesia. The house was very old and had been uninhabited for a long time. My grandmother bought it for a cheap price, but I now feel it was a wrong decision.
After we moved into the house, my grandmother's health suddenly deteriorated. Even though she went to the hospital, the cause was never found, and although there were brief moments of improvement, her condition would always worsen again shortly after. In addition, frequent arguments started happening within our family. We used to be a very close-knit family, but after moving into that house, the atmosphere became very tense.
One Friday night (especially on Fridays and Tuesdays), I started hearing strange sounds. From inside an empty room, I could hear footsteps and voices. Even more startling, red liquid that resembled blood began to flow from the middle of a pillar in the house. At first, I thought it was just a prank, but the incidents kept happening, and I began to feel very scared.
Looking at the house from the outside, it appeared large with a spacious yard and didn’t look frightening at all. Just by looking at it, I couldn’t imagine what was really happening inside.
However, after we began living there, every night, large amounts of blood would flow from the gaps in the house’s pillar. It felt like someone was wounded, and the same events would keep happening.
One day, our neighbors shared the story of a family that once lived in that house. They mentioned that the family would always argue, and eventually, the husband became very angry, murdered his wife and two children in the second room, and then committed suicide.
Hearing that story, we were horrified. Especially the second room, which always felt heavy and no one dared to approach. Now, I think that perhaps the spirits of that family still reside there.
Every night, the air in the house felt heavier, and I felt as though we were being watched. We became so afraid that we decided to move out of that house. After we left, my grandmother's health improved, and our family relations started to heal.
We moved to a new house and began a peaceful life there. We never wanted to return to that frightening house. To this day, the house remains empty, and no one in the village dares to go near it. Everyone says, "That house is haunted by ghosts." For me, it remains a terrifying experience I will never forget.
About the Author
Arfit Anduama Prakasa, born on January 10, 1998, in Karawang, West Java, is currently studying Japanese Literature at Universitas Ngudi Waluyo. After completing high school, Arfit worked as a receptionist at a small hotel owned by his uncle, "Griya Regatto," located in the Ragunan area of Jakarta. However, in 2020, the COVID-19 pandemic and social restrictions (PPKM) led to a significant drop in guest numbers, forcing the hotel to close. Since then, Arfit has shifted to the snack business, specifically selling chips.
Komentar
Posting Komentar